Salah satu aktifitas yang kerap Saya lakukan adalah menginstall Tim Marketing dan memberikan pelatihan pada klien.
Tentu, urusan branding, marketing, dan selling, sering bikin bingung bagi yang belum paham. Sehingga bicara marketing, ngertinya, kudu ada efek langsung pada penjualan alias omzet.
Memang, di level UMKM, jamak cara berpikir begitu, karena memang waktu, pikiran, tenaga, dan biaya yang dimiliki, terbatas, sehingga bawaannya dari awal ngegas, kalau gak nambah omzet, ya dianggap nggak ndampak, nggak works, nggak worth it.
Apa itu marketing, apa pula itu branding, yang penting : selling!
Ya gak apa apa sih, kan dalam hidup, memang Kita musti memilah dan pada akhirnya memilih, biasa saja.
Kalau yang dikejar sales, maka, di gass aja proses prosesnya, dalam 3 kerangka berpikir dasar :
1. Siapa yang dibidik sebagai konsumen?
2. Apa produk yang ditawarkan?
3. Proses penawaran seperti apa yang dilakukan
Maka, proses menjual, dapat dilakukan.
Namanya menawarkan, tentu kemungkinan reaksinya ya cuma ada 2 :
1. Diterima
2. Ditolak
Simpel, sederhana.
Satu hal yang bikin Saya heran adalah, orang yang ditolak, kenapa kok kecenderungannya sakit hati ya?
Eeh, jangan salah, dikutip dari unggahan akun IG @alfafaizal
Pada orang yang menolak, harusnya Kita berterimakasih lho!
Karena, orang yang menolak, itu orang yang memberikan kejelasan, clarity, sikap dan posisi pasti : menolak!
Sehingga, orang yang jelas, lugas, menolak, pada dasarnya adalah orang yang efisien, yang menghindarkan Kita dari membuang-buang waktu, karena memberi penawaran pada orang yang sedang tidak berminat, atau tidak sedang dalam posisi perlu.
Terimakasih penolakan, maturnuwun.
Karena, ada yang sebenarnya lebih perlu disebelin dibandingkan orang yang menolak penawaran.
Yakni orang yang PHP, yang nggak jelas minat apa enggak, yang nggantung……, padahal, Kita paham betul, bahwa Kita sebagai penjual, bukanlah jemuran yang belum kering…….
Salam Pertumbuhan!
Tulisan Dari Faizal Alfa
PT Fortuna iMARKS Trans
Perusahaan Pemasaran Yang Membanggakan Kota Malang