Ulasan Jadi Alasan

Ulasan Jadi Alasan
Ulasan Jadi Alasan

Malang – Bayangkan masuk sebuah kota yang baru, lalu perlu untuk memilih tempat makan, atau, tempat membeli oleh-oleh. Semenjak pandemi, Saya sering menempuh perjalanan darat, biasanya berdua bareng Bestie Saya, istri, yang memang gak terlalu jago baca peta, namun, termasuk detail kalau diminta membandingkan tempat A dan tempat B, yang akan dipilih, dengan menggunakan dasar : review atau ulasan konsumen.

Konsep ulasan ini menarik, karena, daripada menggunakan dasar klaim dari pemilik dan pengelola usaha, ulasan menggunakan konsumen untuk memberikan penilaian.

Namanya pemilik atau pengelola usaha, pastinya ya menyampaikan baik baik dan manis manisnya dong. Mana ada sih kecap nomer 2? Semuanya ya nomer 1, terbaik dan paling top.

Ulasan konsumen, memberikan sebuah pendekatan yang berbeda. Mereka cerita sesuai dengan apa yang dialami. Kalau bagus bilang bagus, kalau kacau ya bilang kacau.

Sehingga, ulasan konsumen ini memuat unsur tingkat dipercaya yang lebih tinggi, dianggap lebih valid, akurat, dan representatif.

Bagaimana memanfaatkan ini untuk brand Kita?

Dikutip dari unggahan di akun IG @alfafaizal

Di Malang, Saya terlibat dalam beberapa proses mengenalkan @thesultan.croffle pada prospek dan konsumennya. Tentu saja, ulasan adalah salah satu aspek penting yang digarap secara serius.

Dengan rating maksimal di skor 5, The Sultan Croffle bergerak di kisaran skor 4,5 naik, dan ratusan ulasan sudah masuk. Apa serta merta dibiarkan saja, dan mengandalkan inisiatif dari konsumen?

Tidak sama sekali!

Ada sebuah upaya taktis dan sistematis yang dapat ditempuh. Polanya sederhana, dan caranya mudah. Anda pun dapat menerapkannya.

Hal ini terinspirasi dari rekan-rekan driver Ojol.

Pernah ngalami, setelah diantar, apa bahasa yang digunakan driver?

Apakah :

1
Tolong di review ya!

Atau

2
Tolong bintang 5 nya ya!

Apakah ini memberikan beda pada hasil ulasan yang diberikan?

Faktanya, sangat signifikan!

Ajakan ke 2, memberikan permintaan spesifik, yang memandu konsumen mengenai : apa yang perlu dilakukan.

Fokus pada tujuan, karena ulasan tidak dapat direkayasa, namun, dapat diarahkan, bahasa kerennya : di persuasi.

Selamat mencoba.

Ditulis oleh :

Faizal Alfa
Direktur PT Fortuna iMARKS Trans
Konsultan Pemasaran
Tinggal di Malang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *