Bermula permintaan anaknya agar dirinya berhenti bekerja, Yan Maulidya akhirnya menjadi owner Griya Tajrid. Mungkin kalau masih ngantor, lain lagi ceritanya. Begitu Yan mulai berkisah saat ditanya tentang bisnisnya.
Berkat anaknya yang memasuki usia sekolah dan butuh perhatian khusus — yang mengantarnya menjadi pemilik usaha di bidang kuliner. Kok bisa? Ikuti yuk kisahnya…
Meninggalkan Pekerjaan, Pilihan yang Tepat
Di era keterbukaan informasi dan kebebasan seperti sekarang, perdebatan topik apa saja bisa muncul. Salah satunya, tentang pilihan antara menjadi wanita karier atau menjadi ibu rumah tangga. Itu seperti perdebatan antara mana yang dulu ada, ayam atau telur. Pilihan hidup seorang wanita juga tak pernah habis dibahas.
Ada yang bilang wanita karier itu hebat, karena punya pencapaian yang bisa dibanggakan. Di sisi lain, ada pula yang mengatakan ibu rumah tangga lebih hebat, karena pencapaiannya adalah keluarga yang bahagia. Benarkah?
Bagi Bu Yan Maulidya, seorang ibu dan istri harus bisa mengedepankan kewajibannya dalam rumah tangga.
Seperti yang sudah disinggung di awal artikel, kalau Yan Maulida tetap intens sebagai ibu rumah tangga setelah tak berkantor. Tapi karena terbiasa sibuk dan biasa pegang uang sendiri, akhirnya memutar otak bagaimana caranya agar bisa berpenghasilan tanpa harus meninggalkan keluarga.
Yan Maulida menuturkan, awalnya dia membuat Pudot (puding sedot) untuk dijual di Bazar Ramadhan. Saat itu hanya menjual satu produk saja, yang ternyata selalu ludes terjual. Hingga dirinya berinisiatif untuk menambah produk lainnya yang mudah dibuat dan tidak butuh waktu lama. Yan Maulida berharap produknya nanti mudah dipasarkan dan bisa dikonsumsi bukan untuk anak-anak saja tapi juga untuk orang dewasa.
Produk Tambahan Griya Tajrid
Setelah survey dan mencari referensi, Yan Maulida memutuskan menambah produk Griya Tajrid dengan beberapa produk makanan ringan seperti kacang bawang, gabus keju, popia snack dan kacang disco. Selain itu ada juga aneka olahan puding, antara lain Brownies Puding, Puding Vla dan Rose Puding.
Menurut Yan Maulida, untuk pemasaran produk, saat ini masih menggunakan metode konvensional. Namun perlahan mulai melakukan pemasaran secara digital.
Biasanya, kata Yan Maulida, untuk customer yang baru pertama kali order akan bertanya tentang ketahanan produk berapa lama. Juga meminta informasi, lebih enak Pudot atau Milky Jelly, termasuk rasa favorit atau best seller.
Untuk konsumen baru, Yan Maulida selalu menginformasikan tentang produknya. Misal Pudot bertekstur lebih padat sedangkan puding lebih lembut. Juga milky jelly lebih cocok diminum disaat panas, karena memang lebih banyak mengandung air. Sementara jelly yang diserut hanya separo botol saja.
Cara Menjadi Reseller Griya Tajrid
Jaman now, apapun pekerjaan akan lancar bila bisa bersinergi. Kalau di bisnis jualan produk bisa meningkat omset bila menggandeng reseller. Begitu juga Yan Maulida juga membuka peluang reseller yang bisa diajak bekerjasama.
Untuk reseller bisa tanpa syarat apapun lho. Bahkan kata Yan Maulida, kalau memang ada calon reseller yang memiliki toko/outlet sendiri, itu bisa tanpa membayar produk dulu atau konsiyasi produk. “Bayarnya nanti kalau produk sudah laku” tegas Yan Maulida.
Khusus luar kota seperti Sidoarjo dan Surabaya bisa kirim menggunakan Paxel. Untuk kota lainnya masih dipertimbangkan, karena produk olahan pudingnya ini tanpa pengawet. Maksimal tahan 1 minggu selama dalam kulkas.
Untuk yang minat bergabung menjadi reseller bisa hubungi:
Yan Maulidya Milasari
Alamat : Jalan Wapoga IV/D-17 Bunulrejo Blimbing Malang 65123
HP : 081217825727 – 085854883772