Selaku negeri dengan masyarakat muslim terbanyak di bumi, Indonesia mempunyai kemampuan besar buat meningkatkan zona ekonomi syariah. Berita bagusnya walaupun di tengah pandemi Covid- 19 dikala ini, ekonomi syariah di Indonesia sanggup bertahan apalagi berkembang positif.
Pesantren yakni salah satu yang mempunyai andil berarti dalam meningkatkan ekonomi syariah. Bukan cuma selaku pelanggan buat bermacam produk ekonomi syariah, namun pesantren berpotensi jadi produsen. Apalagi pesantren saat ini ditantang buat dapat mempunyai produk favorit dengan tujuan ekspor.
Memandang perihal itu One Pesantren One Product (OPOP), yang jadi program prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini bersiap buat jemput bola dalam meningkatkan angka ekspor. OPOP yang memotori kemandiran ekonomi berplatform pesantren di Jatim tidak ragu buat menawarkan produk ke pasar mancanegara. One Pesantren One Product
OPOP adalah sebuah program peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis Pondok Pesantren melalui pemberdayaan santri, pesantren dan alumni pondok pesantren
3 Pilar OPOP Jatim
SANTRIPRENEUR
Program pemberdayaan santri yang bertujuan menumbuhkan pemahaman dan ketrampilan santri dalam menghasilkan produk unik sesuai syariah yang berorientasi pada kemanfaatan dan keuntungan.
PESANTRENPRENEUR
Program pemberdayaan ekonomi pesantren melalui Koperasi Pondok Pesantren yang bertujuan menghasilkan produk halal unggulan yang mampu diterima pasar lokal, nasional, dan internasional.
SOSIOPRENEUR
Program pemberdayaan alumni pesantren yang disinergikan dengan masyarakat. Pemberdayaan dilakukan dengan beragam inovasi sosial, berbasis digital teknologi dan kreativitas secara inklusif.
Songkok Lukis Unik Khas Pesantren Qomaruddin Gresik Opop Jatim
Songkok yang jadi bukti diri laki laki nusantara saat ini tampak lebih menarik. Songkok yang bercorak gelap polos saat ini dapat dilukis. Songkok Lukis buatan santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Dusun Sampurnan, Kecamatan Bungah banyak diperoleh warga. Apalagi sanggup menciptakan pundi- pundi rupiah yang menggoda.
Dalam satu bulan, usana Songkok Lukis ini menciptakan omzet puluhan juta rupiah. Hasil itu sedang dapat berlipat ganda dikala merambah bulan suci Ramadhan. Taufiqurrahman( 24) berkata, inspirasi membuat usaha songkok lukis disebabkan keuletannya menghias songkok ternyata itu disukai teman- temannya.
Usahanya lalu bersinambung sampai dikala ini, tidak terasa 5 tahun berjalan, songkok lukisnya mendobrak pasar nasional sampai keluar Jawa. ” Jika luar negari belum, paling jauh di Baturaja serta wilayah Sumatera Barat,” ucapnya pada jurnalis.
Pembuatan songkok lukis buatannya terkait dari tingkatan kerumitannya. Bila cuma satu lukisan dalam satu kodi songkok menggambar bisa dituntaskan dalam satu hari. Terdapat 4 tipe songkok yang ditawarkan, ialah Songkok Polos, AC, Full AC serta Ceng hoo. Songkok AC serta Full AC ialah, songkok yang pada bagian atas ada lubang perputaran hawa semacam jala sampai dinamai AC. Songkok menggambar sendiri dijual dengan harga Rp 50 ribu sampai paling mahal Rp 100 ribu.
Semua produk dari One Pesantren One Produk ini bisa di beli melalui OPOP Mart.
Kedepan diskusi One Pesantren One Product ini akan semakin intens dilakukan dengan menggandeng para stakeholders dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, misalnya Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Timur,dsb.
Dengan langkah baik ini, diharapkan pesantren sebagai produsen utama mampu meningkatkan produktivitas dan mempertahankan kualitas produk, sedangkan pemerintah sebagai regulator diharapkan dapat menyokong produsen – produsen tersebut agar dimudahkan melakukan ekspor.