Kuliner Malang – Saya ini termasuk jarang banget nulis tentang “bahan makanan”, apalagi yang masih mentah. Tapi kali ini saya tergelitik untuk nulis tentang “TEMPE”, produk olahan dulur lanang saya mas Adhim alias Aa Dhim, juragan tempe dari kampung Sanan, sentra produksi tempe khas kota Malang.
Tempe Sanan
Di kota Malang, ada beberapa sebutan untuk tempe, merujuk pada bahan bakunya. Satu misal, “tempe jowo/tempe dele” digunakan untuk menyebut tempe dari bahan kedelai. Ada lagi “tempe kacang” yang terbuat dari kacang tanah, pun tak ketinggalan ada jenis tempe yang disebut “Menjes / Senjem”, sebutan khas untuk tempe yang bahannya dari olahan ampas kedelai. Uniknya lagi, tempe Menjes ini juga dikenal dengan sebutan “tempe Levis”.
Nah, klo Aa’ Dhim tadi, beliau ini spesialis “tempe jowo” yang berbahan baku kedelai. Sekilas nampak biasa saja, tetapi ada yang istimewa sebenarnya dari tempe yang satu ini. Dirujuk dari testimoni pelanggan pelanggannya, termasuk saya sendiri, tempe olahan Aa Dhim ini tidak mudah hitam raginya. Yang dimaksud ragi ini adalah warna putih yg melekat di permukaan tempe itu lho. Nah tempe ini, ternyata bisa awet sampe 5 hari tanpa mengurangi rasanya, dengan catatan jika cara nyimpennya benar.
Nah soal cara penyimpanan, bisa deh tanya langsung ke ownernya pas pesanan dikirim. Rahasia laennya, adalah tempe satu ini, bahan bakunya full kedelai pemursa, bebas kulit tempe dan ragi tempenya buatan sendiri jadi terjaga kualitasnya.
Secara awam, tempe Aa’ Dhim ini wangi betul pas masih mentahnya, terasa betul segarnya ketika saya cicipi mentahnya. Cukup direndam sebentar dalam air garam, dan digoreng kering paporit sayah, pas. Digigit ketauan dah kualitasnya. Renyah diluar, empuk didalam, ditambah wangi khasnya gorengan tempe, digado atau dicocolin sambel kecap, apalagi dipenyet sambal, duh kah habis banyak dah nasinya. “Tempe Aa Dhim” biasa standby di pasar Landungsari mulai sebelum subuh sak habisnya, bisa delivery juga lho. Manteb
Baca Juga :
Capiting Dua Capit Mana Cukup, Grand Opening Outlet Malang
Krengsengan Kambing Cak Yuli, Endeus Poool!