Saya melakukan perjalanan rutin ke daerah Kalimantan Timur. Alhamdulillah, di beberapa Kota pernah singgah, mulai Samarinda, Penajam Paser Utara, Tenggarong, Bontang, Sangatta, Hingga Melak, jauh sebelum kawasan ini ditetapkan sebagai ibu kota negara yang baru. Pada zamannya, mengakses Kaltim, artinya mendarat dulu di Balikpapan, lalu menempuh perjalanan darat ke Samarinda.
Melintasi Bukit Soeharto, dalam satu momen, Saya ingat penyedia travelnya menyediakan nonton bareng selama perjalanan, dan film yang diputar saat itu adalah : Black Panther, buatan Marvel Cinematic Universe, yang dibintangi oleh : Chadwick Boseman. Apa hubungan antara Black Panther dengan tim?
Ada lho, karena bicara marketing development program, tanpa mau menginstall tim, itu layak mendapat label : Wakanda Forever, alias wacana semata tanpa realita.
Quote favorit Dari Doktor Imam Elfahmi, di salah satu kelas Beliau, Saya mendapat quote epic : “There Will Be Always More Ideas Than Capacity To Execute”, muncul saat pembahasan mengenai 4DX nya trio Chris McChesney, Sean Covey, dan Jim Huling. Kalau pakai ilmu cara belajar quantum learning, ya memang bener, merem semenit saja, kita akan mendapatkan banjir-ide yang melimpah, tapi mengeksekusinya akan jadi tantangan yang nyata. Aneka ide yahud itu bisa terwujud saat secara sadar kita bersedia menginstall tim untuk merancang, mengatur, melaksana, dan mengevaluasinya.
Empat Sumber Daya
Keterbatasan yang umum Kita miliki dalam mneyeberangi jurang antara tahap idea dan tahap laksana adalah : keterbatasan sumber daya. Ada empat sumberdaya yang membuat Kita perlu menyadari bahwa sehebat apapun seorang manusia, tangan tetap dua, kaki sama dua, kepala juga satu.
Dikutip dari unggahan akun instagram @alfafaizal
Sumberdaya yang dimaksud adalah empat sumber daya, yakni :
waktu,
pikiran,
tenaga,
biaya.
Jangan salah, sumber daya yang pertama adalah yang paling mahal, karena kalau bicara waktu, Saya, Anda, Kita dan Mereka, punya jatah yang sama. Kalau uang gampang, biaya bisa dicari agar tersedia, kalau waktu, siapa yang bisa kembalikan waktu yang berlalu? Aku dan kamu pun setelah sekian bersama, yang tersisa hanya gerimis dan kenangan yang membentuk memori kebahagiaan dan kesedihan dalam dangkal dalamnya kubangan genangan seiring derasnya air hujan. Ea ea ea ðŸ¤ðŸ¤
Maksimalkan Sumber Daya
Kesadaran
Satu hal yang perlu dimunculkan adalah kesadaran, bahwa memang Kita perlu tim untuk membantu mengeksekusi apa yang kita perlukan. Dasarnya ya kudu punya why yang kuat. Start with why kalau katanya Simon Sinek. Kita perlu sadar, kalau memang impiannya besar, maka Kita memerlukan setiap sumber daya yang tersedia untuk bantu meraih apa yang kita cita-citakan. Jalan sendiri memang lebih cepat, tapi kalau mau jalan jauh, berangkat bersama adalah sebuah kondisi yang niscaya.
Kesediaan
Setelah sadar, kemudian ditanya, apakah bersedia? Dibantu oleh orang atau beberapa orang lain, melakukan apa yang selama ini dan sebelumnya Kita lakukan sendirian. Enak lho kalau dibantu, enak lho kalau ada yang mau dibagi melaksana pekerjaan yang selama ini kita lakukan sendiri. Masa masih suka nyanyi lagunya Caca Handika? Masak masak sendiri, makan makan sendiri, cuci baju sendiri, tidur pun sendiri, owalah Mblo Jomblo ðŸ¤ðŸ¤. Karena, yang siap bantuin Kita, apapaun itu bentuknya, ada dan banyak! Ego Kita aja, yang sok keminter dan keblinger, atau ketidaktahuan dan ketidakmampuan kita, sehingga tidak muncul kesediaan untuk dibantu. Familiar dengan kata kolaborasi kan? Sudah menerapkan? Atau baru sekedar pernah baca? 😇
Legowo
Langkah berikutnya, punya ilmu jowo yang disebut : legowo. Kok bisa mengarah ke legowo? Jangan salah, ini fase penting pakai banget. Ilmu legowo diperlukan, karena saat berinteraksi dengan tim, besar peluangnya, apa yang dikerjakan oleh tim ini tidak langsung sebaik jika kita mengerjakan sendiri seperti selama ini. Pilihannya kemudian dua : pertama, membiarkan kesalahan terjadi, sebagai pembelajaran agar tim ini kemudian mendapat pengalaman nyata dan mengambil pembelajaran, atau kedua, gak tahan dengan rasa khawatir, dan tak sabar dengan proses, untuk kemudian mengintervensi dan mengambil alih situasi. Pilihan pertama dampaknya apa ya? Kalau pilihan kedua dampaknya apa? Ilmu legowo itu pakai yang mana? Ciyee, yang sering mengalami…., gak usah baper 🤗🤗
Ciyus punya tim?
Itu pertanyaan yang guyonan sekaligus seriusan. Karena klien iMARKS yang biasanya dengan bangganya ngaku sudah punya tim, ketika dicek ternyata ngglethek. Tim yang dimaksud, kalau dalam bahasa inggris disebut TEAM : Together Everyone Achieve More, ternyata tak lebih dari kumpulan orang yang lebih tepat disebut : asisten. Kok bisa begitu? Lha iya, karena meskipun ada orangnya, tidak ada otoritas, tidak memiliki kemampuan manajerial, tidak kompeten dalam decision making, dan diajak mikir malah ngajak pusing. Ada yang begini? Banyak! ðŸ¤
Kotak P3K nya beda
Guyonan Saya, kalau mau nengok, ini tim apa asisten, lihat saja isi Kotak P3K nya. Itu tuh, kotak pertolongan pertama pada kecelakaan. Apakah isi kotaknya kebanyakan obat sakit kepala, atau krim pereda nyeri. Gini maksudnya, kalau memang orang-orang yang dimiliki, level tim, maka Kotak P3K nya banyak berisi obat sakit kepala, macam Aspirin, Panadol, Paramex, atau Puyer Bintang Tujuh lah, karena kerjaannya banyak mikir, dan gejala yang sering dialami adalah pusing. Kalau kotak P3K nya banyak isinya : balsem, counterpain, koyo tempel, maka, ya gitu deh, tau kan maksudnya? 😅😅
Besar, kuat, tahan lama
Ya! Itu tujuannya. If you want to go fast, go alone! If you want to go far, go in a group of team. Kita bicara tentang membangun pondasi bisnis yang besar, kuat, dan tahan lama. Besar hasilnya, kuat organisasinya, tahan lama dampak dan kemanfaatannya. Ah, Sam, kalau mau kuat, besar, dan tahan lama, bawa aja ke Mak Erot, beres, diurat diurut, jadi sudah itu. Kalau memang itu fantasi dan analogi yang lebih mudah dicerna, ya sudahlah, anggap saja begitu, cerna dan artikan saja bahwa iMARKS adalah Mak Erot untuk bisnis kuliner. Ayo sini, Emak urut uratnya. 😉
Salam Pertumbuhan!
Tulisan Dari : Faizal Alfa
PT Fortuna iMARKS Trans
Perusahaan Pemasaran Yang Membanggakan Kota Malang