Kalender Marketing Belanja, Tingkatkan Omset Usaha Anda

Digital Marketing Fullday
Digital Marketing Fullday

Kalender Marketing – Momen akhir bulan, maknanya dapat beragam. Apalagi ini bulannya spesial, bulan Februari, yang jumlah harinya tidak sebanyak bulan – bulan lain.

Target pastinya sudah ditentukan, dan berbagai strategi, cara, dan upaya, disusun untuk pencapaian.

Suasana lebih menantang, karena masih ditemani pandemi Covid-19 gelombang 3 dengan kehadiran varian omicron, dan PPKM level – level.

Bertarung dan berjuang sampai titik akhir, anti lelah dan pantang menyerah, adalah ciri mentalitas juara.

Kata dan kalimat semacam :

Semangat!
Yok Bisa Yok!

Adalah formulasi yang perlu digelorakan di momen penghujung bulan seperti ini.

Ada sebuah konsep sederhana, yang Kita kenal dengan : Kalender Belanja, atau dalam bahasa Inggris disebut : Marketing Calendar.

Cara berpikirnya, bahwa konsumen yang sudah pernah beli dan belanja di tempat Kita, pada prinsipnya, perilaku belanjanya, memiliki kecenderungan yang berulang, dalam ritme yang relatif sama, dan konsisten, membentuk sebuah : pola.

Kalau ada pola, berarti, ada perulangan berikutnya, yang kalau Kita pasif, pembelanjaan berikutnya itu dapat ditunggu, tapi kalau Kita sebagai penjual memilih untuk aktif, pembelanjaan berikutnya itu dapat Kita jemput, Kita perjuangkan.

Kesadaran ini, jadi penting di momen akhir bulan begini.

Terutama kalau punya data konsumen yang lengkap, dalam pencatatan Kita.

Jika ritme belanjanya bulanan, misalnya, sebulan sekali.

Maka, Kita perlu merunut perilaku belanja konsumen yang terdekat dari periode saat ini.

Siapa saja yang tercatat belanja selama bulan Januari 2022 dan Februari 2022?

Masing-Masing belanja apa saja? Besaran belanja berapa? Dan perilaku belanjanya di hari atau tanggal tertentu kapan?

Lalu, cek data nya di Februari 2022 ini.

Siapa sih konsumen yang belum belanja lagi?

Kita perlu mencari dan menemukan, siapa konsumen yang secara pola, saatnya mereka beli dan belanja lagi, namun, terpantau, belum melakukan pembelanjaannya.

Tugas Kita?

Menyapa dan mengingatkan, barangkali mereka lupa, atau belum sempat belanja lagi produk Kita.

Atau, justru sebenarnya, ada masalah dan kekurangpuasan dari pengalaman terakhir mereka berbelanja produk Kita.

Momen interaksi dan komunikasi ini menjadi penting, dalam membuat Kita tetap peka, antara Kita sebagai perusahaan dengan konsumen yang Kita layani.

Serunya….

Bagi konsumen, mau belanja lagi hari ini, besok, lusa, atau pekan depan, mungkin nggak banyak terasa bedanya.

Namun, bagi Kita, sebagai penjual, momen pembelian ini, jadi pembeda yang signifikan.

Karena saat mereka memutuskan belanja segera, atau bahkan sekarang, tentu, hal tersebut akan menjadikan capaian bagi Kita, angka pemasukan omzet yang tercatat, masuk sebagai transaksi di bulan ini.

Makanya, kalau dibilang perlu ngotot, ngeyel, maka di momen ini, mentalitas itu diperlukan.

Meniatkan diri untuk menghubungi, berinteraksi, mengingatkan, dan memberikan penawaran.

Konsumen yang sudah beli, itu cenderung enak diajak ngobrolnya.

Mereka sudah tahu produk Kita, tempat, harga, karena sudah pernah belanja pada Kita.

Kita tinggal memastikan perlunya perilaku perulangan belanja. Beli lagi dan beli terus.

Prakteknya?

Cek data konsumen, tanggal belanja, pembelanjaan apa saja, dan besaran belanja berapa?

Lalu,

Sapa dengan energi semangat, hubungi WA nya, dan doakan kebaikan di awal WA. Ini selalu efektif, karena Kita sepakat bersama, bahwa di dunia ini, tidak akan ada yang menolak jika diberikan doa kebaikan.

Kemudian?

Ingatkan, bahwa sang konsumen, di pembelanjaan sebelumnya, tercatat beli apa, berapa banyak, dan kemudian besaran belanjanya berapa?

Lantas?

Berikan pertanyaan opsi ganda yang elegan namun memberikan penekanan :

Semisalnya, belanja lagi hari ini, maka, rencananya mau belanja produk yang sama, atau mau nambah apa?

Jadi, Kita dapat persiapkan dengan baik.

Lakukan dengan cara japri satu persatu ya, masing-masing konsumen yang Ingin Kita gaet ulang dan ajak beli lagi dan beli terus.

Jangan pakai broadcast ya.

Karena kekuatan dari teknik follow up dan closing dengan menggunakan kalender belanja ini, memanfaatkan kedekatan, data yang jelas, dan komunikasi yang spesifik, dari masing-masing konsumen yang secara aktif Kita dorong melakukan penjualan.

Mengingat, ini akhir bulan.

Semangat!

Yok Bisa Yok!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *