Sam, itu yang Sampean handle marketingnya, produknya hlo cuman gitu. Jujur, Saya nggak terlalu suka, tapi kok ya bisa laris ya?
Begitulah ucap seorang kawan, saat satu waktu Kami ketemuan.
Beliau adalah orang di segmen middle. Kebutuhan dasar sudah terpenuhi, dan masih ada uang nganggur buat belanja.
Sementara, brand yang diberi komentar, menyasar segmen low, asal kenyang dan banyak, makannya kepedesan sambil keringetan, maka dinikmati dan bisa dibaleni.
Jaka Sembung Main Hati,
Nggak Nyambung Besti…..
Jadi, bukan brand itu yang nggak enak, tapi sang komentator, bukanlah segmen pasar yang disasar.
Jadi, kalau sang komentator mau komen apa juga, nggak ndampak dan nggak akan didengerin, nggak perlu ditanggepin, karena, memang bukan segmen pasarnya.
Kesesuaian ini yang sering terlupa.
Misal Kita punya produk baru, tindakan Kita apa? Mengujikan dan mencicipkan pada orang yang Kita kenal?
Bisa benar, bisa salah….
Karena yang Kita kenal, belum tentu sesuai dengan segmen pasar yang Kita sasar.
Sehingga kerap terjadi, merasa sudah menguji, dapat respon positif, dilempar ke pasar? Ambyar…..
Bukan laris, malah tragis….
Duhkah….
Maka pengujian jadi penting, dan saat diuji, pastikan dapat nilai minimal 8.
Apa maksudnya?
Dikutip dari unggahan di akun instagram @alfafaizal
Saat diujikan ke 10 orang, minimal 8 bilang oke. Dan pastikan, 10 orang ini adalah orang yang sesuai dengan target pasar yang disasar, responden yang relevan.
Bukan sekedar orang sekitar yang kita hafal dan kenal. Karena orang model begini, kalau dikasi ujicoba dan cicipan, responnya akan seputar : oke, sip, mantap, jos, mantul, wenak!
Hla dapat gratisan kok, komennya sebatas karena sungkan….
Giliran diharap untuk beli, responnya : sepi….
Pastikan jualan produk skor delapan ke segmen pasar yang direncanakan.
Karena hiruk pikuk promosi hanya akan menghadirkan penasaran.
Loyalitas hadir dari hirarki tertinggi, yakni : kualitas dari produk, dalam level yang dianggap sepadan antara harga dan manfaat yang diterima oleh konsumen.
Bahasanya anak jaman sekarang : worth it.
Ditulis oleh :
Faizal Alfa
Direktur PT Fortuna iMARKS Trans
Konsultan Pemasaran